![]() |
Ilustrasi |
PARTUKKOAN.com
PANGURURAN - Manusia yang memiliki sumber daya (SDM) dan sehat, hidupnya memiliki peluang besar untuk menjadi sejahtera, maka menurut penulis, yang paling prioritas adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) alasannya melalui SDM yang mumpuni akan menjadikan manusia ahli dibidangnya.
Sehingga dari situ akan menghasilkan manusia yang Pintar, Sehat dan Punya Pekerjaan (PSPP).
Peningkatan SDM tak semata-mata lewat pendidikan sekolah, namun bisa juga dengan cara mendatangkan para ahli sesuai dengan kebutuhan manusia itu sendiri. Semisal ahli pertanian, peternakan, perekonomian dan banyak lagi yang lainnya.
Dari situ, para ahli akan mendidik sesuai dengan bidang masing masing, sehingga SDM tersebut akan meningkat sesuai dengan talenta dan keahlian yang dimiliki.
Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah layanan Kesehatan yang maksimal. Manusia dengan SDM mumpuni tentunya juga harus sehat walafiat. Dengan demikian, masalah kesehatan tidak akan jadi menghambat perkembangan kesejahteraannya.
Lapangan Kerja
SDM Masyarakat yang mempuni dan juga sehat wallafiat, tentunya juga membutuhkan lapangan kerja sesuai dengan SDM yang dia miliki.
Keahlian yang dimiliki seseorang tentu akan menciptakan lapangan pekerjaan baginya, namun yang dibutuhkan adalah fasilitas untuk menunjang perkembangan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Dengan demikian segala profesi masyarakat seperti petani, peternak, pedagang, pelaku seni dll, akan memperoleh penghasilan yang maksimal untuk mensejahterakan hidupnya, karena mereka ahli dibidangnya. Sehingga terciptalah kehidupan masyarakat yang maju dan mandiri.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dasar dari pembangunan adalah SDM, kesehatan dan lapangan kerja. SDM manusia yang sehat akan maksimal dalam melakukan pekerjaanya, maka tercapailah hasil yang maksimal.
Kekayaan alam tidak menjamin kesejahteraan kalau manusia itu sendiri minim akan SDM. Alam kita jauh lebih kaya dari negara maju, akan tetapi kehidupan mereka jauh lebih sejahtera dan maju. Sementara sampai saat ini, Negara kita masih disebut sebagai Negara berkembang.
Penulis: Jefri Sitanggang