Partukkoan - Samosir
Pertandingan antara Jerman dan Swedia yang akan berlangsung Minggu (24/06/2018) dini hari di Fisht Olympic Stadium bakalan seru. Kedua tim merupakan tim yang kerap bertemu dalam pertandingan sepak bola dunia.
Selama ini, Jerman dan Swedia sudah saling berhadapan sebanyak 36 kali pertandingan dengan kemenangan diraih Jerman sebanyak 15 kali, sementara Swedia 13 kali dan 8 kali berakhir seri.
Dalam pertandingan di Grup F Piala Dunia 2018 saat ini, Jerman diharuskan menang melawan Swedia agar tim tersebut menjaga peluang bertahan dalam turnamen dunia itu di Rusia lebih lama. Jika Jerman mengalami kekalahan, maka dipastikan tim asuhan Joachim Loew itu pulang ke rumah.
Dari beberapa kali pertandingan kedua tim, tim Nasional Jerman memang diakui sedikit lebih unggul dari Swedia. Namun hal itu belum menjadi kepastian bahwa Jerman dapat menaklukkan Swedia.
Seperti diketahui, pertandingan di Friends Arena, Solna, pada 16 Oktober 2013 lalu berakhir dengan skor akhir 5-3 untuk kemenangan Jerman. Hat-trick Andre Schuerrle membantu Jerman menang di ajang kualifikasi Piala Dunia 2014.
Julian Draxler menjadi pemain dengan performa paling baik ketika Jerman kalah melawan Meksiko. Dia memperoleh nilai paling tinggi dari Whoscored, angkanya 7,72.
Kreativitas Draxler dibutuhkan andai Mesut Oezil masih belum tampil maksimal. Di pertandingan pertama, pemain Arsenal tersebut tidak mampu melepaskan tembakan tepat sasaran. Jerman melepaskan 26 tembakan namun hanya satu yang ditorehkan Oezil.
Draxler memberi kontribusi yang cukup baik dengan sumbangan 3 umpan kunci yang dilepaskan sepanjang pertandingan. Dia melepaskan 5 tembakan, satu tepat sasaran.
Untuk posisi ujung tombak. Mario Gomez layak mendapatkan kepercayaan. Dia menunjukkan perfoma yang lebih oke dibandingkan dengan Timo Warner.
Gomez baru bermain di menit ke-85 pada laga melawan Meksiko. Tapi, jumlah percobaannya sama dengan Werner yang bermain 85 menit. Gomez mencatatkan tiga shot, satu di antaranya mencapai sasaran. Dengan pengalaman yang dimiliki Gomez, dia layak diberi kepercayaan oleh Joachim Loew menjadi starter saat melawan Swedia.
Sementara untuk kubu Swedia, Andreas Granqvist akan menjadi andalan lagi di lini belakang. Dia solid mengawal pertahanan saat berduet dengan Pontus Jansson, hingga mampu mengisolasi Korea Selatan. Tak ada shot on target yang dicatatkan Taeguk Warrior di pertandingan melawan Swedia.
Granqvist mencatatkan 3 clearance, 2 blok, 2 intersep, dan satu gol yang dibukukan lewat titik putih. Dia juga bisa sesekali membantu serangan, saat melawan Korsel melakukan dua tembakan selain penalti, satu tepat sasaran.
Tentang Kekuatan Tim
Jerman sedang menurun belakangan ini. Dalam tujuh pertandingan terakhir, tim asuhan Joachim Loew itu cuma menang sekali. Mereka menelan tiga kekalahan dan tiga hasil imbang.
Lini belakang yang rapuh menjadi lubang di jantung pertahanan. Mereka kebobolan sebanyak tujuh gol, dan hanya membukukan satu clean sheet.
Satu masalah dimiliki Loew di lini belakang menatap laga krusial melawan Belgia. Mereka berpeluang tak akan diperkuat Mats Hummels karena mengalami cedera leher saat latihan. Antonio Ruediger sepertinya akan dipercaya
Kinerja sisi serangan juga kurang oke dengan catatan sebanyak enam gol dalam tujuh pertandingan. Sementara itu, Swedia sebenarnya juga tak sedang tampil meyakinkan. Dalam enam pertandingan terakhir, mereka membukukan sebanyak dua kemenangan, dua hasil imbang, dan dua kekalahan.
Kemenangan tipis Swedia saat menghadapi Korea Selatan, menjadi pemutus puasa kemenangan dalam empat pertandingan.
Melalui analisa tersebut bisa jadi pertandingan nanti akan memperoleh hasil berimbang. Namun bola itu bulat tidak dapat diprediksi hasilnya. Kita saksikan pertandingan yang pasti akan berlangsung seru. (dt/p)