Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Soal Puisi Yang Dibacakan Ganjar, FUIB Minta Maaf Kepada Gus Mus dan NU

Selasa | 10 April WIB Last Updated 2018-04-26T07:52:51Z
Partukkoan - Jakarta

Puisi yang dibacakan Ganjar Pranowo di salah satu stasiun TV dengan judul 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana' sempat viral di media sosial. 

Selain itu, Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), yang dikomandani Rahmat Himran, sempat menduga puisi tersebut melecehkan agama dan berniat melaporkan Ganjar ke Bareskrim Mabes Polri. Tapi akhirnya FUIB meminta maaf secara terbuka.

"Sehingga pada hari ini kami dari FUIB meminta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga besar NU dan Gus Mus karena puisi yang dibacakan Ganjar Pranowo belakangan kita ketahui puisi dari KH Mustofa Bisri," ucap Ketua Umum FUIB Rahmat Himran di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (10/4/2018).

Pihaknya kata Rahmat Himran meminta maaf secara terbuka kepada KH Gus Mus dan juga keluarga besar NU sehubungan miskomunikasi yang terjadi beberapa hari lalu melalui berbagai macam medsos.

Rahmat membenarkan, FUIB sebelumnya ingin melaporkan Ganjar Pranowo ke Bareskrim Mabes Polri pada hari ini, namun laporan itu ditunda karena belakangan FUIB baru mengetahui puisi yang dibacakan Ganjar adalah puisi karya Gus Mus yang dibuat pada 1987. 

Ia mengatakan, setelah mengetahui puisi itu karya Gus Mus, FUIB melakukan rapat dan menyimpulkan FUIB salah menanggapi arti puisi itu.

"Yang perlu digarisbawahi bahwa itu adalah puisi Gus Mus, berbeda dengan puisi yang dibacakan Bu Sukmawati. Itu puisinya dia dan kontennya sangat jelas antara kidung, azan, itu kan jelas. Cadar dia sampaikan dia terkait dengan penistaan agama Islam yang murni gitu. Sementara ini setelah kita kaji bahwa puisi yang dibawa oleh Ganjar itu masih membias konten yang dia sampaikan itu tidak mutlak untuk kepada Tuhan selaku Allah ataupun panggilan selaku azan itu kan masih samar, sehingga kami juga mempertimbangkan itu dari segi hukum, karena konten puisinya masih samar dan bukan puisi Ganjar, tapi puisi Gus Mus," kata Rahmat seperti dikutio dari detik.com, Selasa (10/04/2018)

Ia juga menegaskan bahwa permintaan maaf terbukanya hanya ditujukan untuk Gus Mus dan NU, bukan kepada Ganjar. Ia mengatakan untuk pelaporan terhadap Ganjar ke Bareskrim ditunda dan masih dipelajari oleh tim kuasa hukum FUIB.

"Ya kita sendiri minta maaf kepada KH Gus Mus dan keluarga besar NU, tidak ada kepada yang lain yang kita sudah keliru terhadap puisi beliau dan keluarga besar NU karena Gus Mus juga merupakan tokoh NU yang sampai ini dituakan," katanya. (JMH)
close