Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kantor PKB Disambangi PDIP, Ini Yang Dibahas

Selasa | 10 April WIB Last Updated 2018-04-26T07:52:51Z
Ketum DPP PKB Cak Imin bersalaman dengan Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto | sumber foto: okezone
Partukkoan - JAKARTA 

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyambangi Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (10/4/2018).

Sebagaimana dilansir okezone, Selasa (10/04/2018), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama jajarannya mendapat sambutan hangat dari Ketua Umum partai kebangkitan bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di lokasi.

Ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar mengaku pihaknya sangat gembira atas kunjungan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama jajarannya. Pertemuan ini menurutnya adalah untuk memikirkan peran-peran partai politik bagi bangsa dan negara.

"Kita dengan PDIP pada koalisi pemerintahan hari ini. Sama-sama pengusung dan sama-sama pendukung dari bagian koalisi pemerintah pengusung Pak Jokowi 2014," kata Cak Imin kepada wartawan di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (10/4/2018).

Harapannya, PKB dan PDIP bisa melanjutkan koalisi dan semoga terjaga dan produktif. 

Dikatakannya, produktif itu ada tiga, yang pertama tentang ideologi perjuangan. "Ideologi perjuangan kita ini adalah, bagaimana agar gagasan Bung Karno, gagasan Gus Dur, kita menjadi bagian penyuluh jalannya pemerintahan ini," ucapnya.

Bung Karno dan Gusdur dikatakannya, adalah sosok gabungan antara Sukarnoisme dan Gusdurisme atau yang disingkat sebagai Sudurisme, Sukarnoisme-Gusdurisme.

"Sudur itu artinya dada. Di dada ini ada harga diri, di dada ini ada kemandirian, di dada ini ada yang disebut sebagai pride, kebanggaan sebagai bangsa. Di balik dada ada hati, nurani dan suara kebenaran," terangnya.

Lebih lanjut, Sukarno membawa api Islam sebagai pijakan-pijakan, prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara. Kemudian Gusdur melaksanakan pribumisasi Islam. Sehingga Islam menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam semangat kebangsaan semuanya. (JM)
close