KM. Sinar Bangun |
Partukkoan - Samosir
Pencarian korban dan juga bangkai Kapal Sinar Bangun mulai memperlihatkan kemajuan. Basarnas dikabarkan telah menemukan dan mengidentifikasi posisi KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba.
Seperti dilansir dari antara, Minggu (24/06) Dirut Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo menyebutkan, Basarnas bersama "Mahakarya Geo Survey" Ikatan Alumni ITB mengerahkan peralatan untuk mencari KM Sinar Bangun.
Pada Minggu siang, tepatnya pukul 11.12 WIB, tim gabungan berhasil menemukan dan mengidentifikasi posisi kapal yang disaksikan langsung Menteri Sosial Idrus Marham.
Dari identifikasi yang dilakukan, diketahui posisi KM Sinar Bangun berada pada koordinat 2,47 derajat lintang utara dan 98,6 derajat bujur timur. Sementara posisi kapal diperkirakan pada kedalaman 450 meter di bawah permukaan air.
Setelah penemuan koordinat dan posisi KM Sinar Bangun tersebut, selanjutnya diserahkan ke pihak berwenang di bawah kendali Basarnas untuk melakukan langkah-langkah strategis berikutnya.
Mengingat kondisi kedalaman yang mencapai 450 meter, Ikatan Alumni ITB mengusulkan untuk memobilisasi ROV ECA H1000 "semi work class" untuk membantu proses pengangkatan kapal.
Apalagi diperkirakan banyak korban masih terperangkap di dalam badan kapal yang melayani pelayaran dari Pelabuhan Tigaras di Kabupaten Simalungun menuju Pelabuhan Simanindo di Kabupaten Samosir itu.
Meski demikian, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Samosir, Tombor Simbolon, saat dihubungi wartawan belum memastikan informasi tersebut. Ia hanya membenarkan bahwa kabar temuan itu sudah beredar di media sosial.
"Memang informasi itu sudah beredar di media sosial. Tapi setelah kita hubungi posko utama yang ada di Tigaras untuk menanyakan kebenarannya, belum ada jawaban," pungkas Tombor. (ant/P-01)
Meski demikian, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Samosir, Tombor Simbolon, saat dihubungi wartawan belum memastikan informasi tersebut. Ia hanya membenarkan bahwa kabar temuan itu sudah beredar di media sosial.
"Memang informasi itu sudah beredar di media sosial. Tapi setelah kita hubungi posko utama yang ada di Tigaras untuk menanyakan kebenarannya, belum ada jawaban," pungkas Tombor. (ant/P-01)