Wali Kota Alejandro Chavez Zavala tewas tertembak | foto: getty image |
Partukkoan - Meksiko
Seorang wali kota juga calon patahana yang mencalonkan diri kembali dalam jabatan yang sama dikabarkan ditembak mati oleh sekelompok orang.
Korban, Alejandro Chavez Zavala, dari koalisi kubu kanan pimpinan Partai Aksi Nasional (PAN), dinyatakan tewas di rumah sakit usai menjalani perawatan atas luka tembak yang dideritanya. Demikian dikatakan Gubernur Muchoacan, Silvano Aureoles, dalam akun Twitter resminya.
Aureoles menuntut keadilan bagi sang wali kota dan mengatakan bahwa otoritas terkait akan melakukan penyelidikan dalam kejadian di mana istri Chavez juga mengalami luka tersebut.
Berita kematian Chavez muncul tidak lama setelah hilangnya Ismael Auirre Rodriguez, seorang kandidat wali kota di Nadadores, di negara bagian Coahuila. Aguirre hilang pada siang hari Selasa lalu setelah keluar untuk membeli minuman, demikian infromasi dari media lokal.
Sebelumnya, seorang yang ikut mencalonkan diri untuk meraih jabatan di pemerintahan juga tewas terbunuh dengan cara ditembak dibagian belakang kepalanya.
Menurut lembaga konsultan keamanan di Kota Meksiko, Etellekt, setidaknya 113 politisi sudah tewas pada masa kampanye pemilu paling tragis dalam sejarah modern Meksiko tersebut. Kekerasan di negara itu terus meningkat menjelang pemilihan umum nasional pada 1 Juli mendatang.
Pemilu yang akan berlangsung itu, para pemilih akan memutuskan lebih dari 3.000 jabatan dan memilih satu presiden baru.
Partai penguasa, Partai Revolusi Institusional (PRI) mendapat kritikan atas ketidakpuasan masyarakat dalam hal keamanan, korupsi politik dan juga ekonomi.
Hal itu membuat tokoh dari kelompok kiri Andres Manuel Lopez Obrador memimpin dalam sejumlah jajak pendapat untuk jabatan presiden.
Sementara itu, korban yang merupakan wali kota petahana, Alejandro Chavez Zavala, dari koalisi kubu kanan pimpinan Partai Aksi Nasional (PAN), kehilangan nyawa di rumah sakit setelah menjalani perawatan atas luka tembak yang dideritanya, kata Gubernur Muchoacan, Silvano Aureoles, dalam akun Twitter resminya.
Aureoles menuntut keadilan bagi sang wali kota dan mengatakan bahwa otoritas terkait akan melakukan penyelidikan dalam kejadian di mana istri Chavez juga mengalami luka tersebut.
Fernando Puron, seorang kandidat federal dari PRI, juga mengalam hal serupa. Ia kehilangan nyawanya pada Jumat di negara bagian Coahulia setelah seorang pria bersenjata menembakkan senjatanya saat dia menyambut para pendukung usai acara debat politik di Piedras Negras, sebuah kota perbatasan di utara Meksiko.
Menurut Michael Lettieri, sejarahwan dari lembaga Center for U.S.-Mexican Studies dari Universitas California, kejadian ini akan menimbulkan keengganan berperanserta dalam politik daerah, karena sangat berbahaya. (P-05)