Ilustrasi |
Partukkoan
Peristiwa penyerangan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Senin (26/062018) terhadap sebuah pesawat Twin Otter milik Trigana Air di Bandara Kenyam, Nduga, Papua begitu mencekam.
Dalam kejadian itu, Pilot pesawat, kapten Abdillah Kamil terkena serpihan peluru pada bahu sebelah kanan dan kepala bagian belakang. Tidak tinggal diam, 15 anggota Brimob Polda Papua yang menumpangi pesawat langsung melakukan perlawanan.
KKSB yang mendapat perlawanan dari Brimob akhirnya memilih kabur hingga ke permukiman warga, tepatnya Kampung Koteka, Buah Tengah Distrik Kenyam. Dalam kejadian itu tiga warga sipil tewas dan seorang anak kecil luka parah.
"Dalam insiden tersebut sempat terjadi kontak tembak dengan pasukan pengaman Yonif 755/Yalet dibantu oleh aparat kepolisian dan Satuan Brimob. Kelompok KKSB melarikan diri ke arah ujung landasan arah datangnya Pesawat," terang Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf. Muhammad Aidi dalam keterangannya, Selasa (26/6).
Selain itu, dijelaskan Kapendam XVII/Cendrawasih, tidak jauh dari ujung landasan tepatnya di Kampung Koteka, Buah Tengah Distrik Kenyam KKSB kekuatan sekitar 16 orang bersenjata laras panjang jenis AK-47 6 pucuk, FNC 2 pucuk dan Pustol 2 pucuk yang lainnya bersenjata panah, tombak dan golok menganiaya masyarakat sipil. Mereka memaksa Masyarakat keluar rumah, setidaknya 8 orang warga dikumpulkan dan diperintahkan duduk di depan teras.
Margaretha Pali (28) salah seorang warga dengan kondisi ketakutan sedang memeluk anaknya Arjuna Kola yang berusia 6 tahun ditembak di bagian kepala dan luka kena parang di lengan kiri. Hampir bersamaan Suaminya Hendrik Sattu Kola (38) ditembak di bagian perut serta kena parang di kaki kanan bagian betis.
Lebih lanjut kata Kolonel Muhammad Aidi. Mendengar suara tembakan lima orang lainnya spontan melarikan diri, namun nahas bagi Zainal Abidin (20) saat hendak melarikan diri tertembak di bagian rusuk. Demikian dituturkan A. Ahmad (22) dan Dani (19) warga yang berhasil selamat melarikan diri.
"Arjuna Kola yang masih duduk di bangku TK, putra semata wayang dari pasangan Hendrik dan Margaretha tidak luput dari pembantaian dan mengalami luka terbuka akibat kena parang di kepala bagian pelipis kiri nyaris sampai ke hidung, beruntung nyawanya masih tertolong," imbuhnya.
Kemudian pada pukul 12.33 Pesawat Trigana Air yang kedua penerbangan dari Keppi Kabupaten Mappi yang mengangkut Wakil Bupati Nduga mendarat di Kenyam. Wakil Bupati langsung ke Puskesmas melihat Korban.
Selanjutnya, Pukul 16.14 WIT ketiga jenazah korban kebiadaban KKSB, satu orang korban luka dan tiga kru Pesawat Trigana pertama diterbangkan menuju Timika dengan menggunakan Pesawat Trigana Air kedua. Karena keluarga besar korban ada di Timika, sedangkan yang luka-luka rencananya akan dirawat RS. Caritas milik PT. Freeport Indonesia di Timika.
Sementara Pesawat Trigana Air Twin otter yang pertama yang terkena tembakan masih tinggal di Bandara Kenyam menunggu pilot dan perbaikan. Saat ini situasi Wilayah Kenyam belum Kondusif, seluruh aktifitas berhenti.
Sebagian warga memilih mengungsi ke Koramil dan Poslsek Kenyam untuk mendapatkan perlindungan. Sementara pesawat yang terkena tembakan masih dalam penjagaan di Bandara Kenyam oleh anggota TNI/Polri. (mdk)