Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sambut Obor Paskah Nasional 2018 Dengan Tortor, Ini Penilaian MURI

Kamis | 26 April WIB Last Updated 2018-04-26T16:01:09Z
Senior  Manager Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Yusuf Ngadri saat diwawancarai wartawan, Kamis (26/04/2018) di halaman Gedung Geopark Kaldera Toba | foto: Junjungan Marpaung
PARTUKKOAN - SAMOSIR

Penyambutan Kirab Obor Paskah Nasional tahun 2018 dengan cara manortor, Kamis (26/04/2018) menuju Sigulatti Kecamatan Sianjur Mulamula Kabupaten Samosir berjalan aman, terbit dan lancar. Meski prosesi tersebut dibarengi dengan hujan, penari yang terdiri dari pelajar dan warga tetap antusias dan semangat mengikutinya.

Bupati Samosir, Drs. Rapidin Simbolon ditemui wartawan di lokasi mengaku, bahwa Kabupaten Samosir baru pertama kali sebagai Tuan Rumah pada Pembukaan Paskah Nasional. "Yang perlu kami tekankan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir bahwa samosir ini adalah daerah yang berbudaya dan beragama," tuturnya.

"Jadi kami sengaja membuat penyambutan Obor Paskah sebagai lambang kebangkitan Yesus Kristus. Kami sambut dengan tortor. Itulah budaya tertinggi dari kami masyarakat batak yang ada di Kabupaten Samosir," tambahnya.

Tentang kehadiran MURI dalam acara, menurutnya karena informasi tentang tortor terpanjang di Indonesia bahkan dunia. "Dan mereka datang apakah betul atau tidak, nah itu, tanya saja nanti MURI seperti apa penilaiannya," tandasnya.

Sementara itu, Senior  Manager Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Yusuf Ngadri yang dikonfirmasi wartawan di lokasi membenarkan kedatangan pihaknya atas informasi yang beredar terkait tortor terpanjang di Indonesia.

"Kami telah verifikasi 8651 penari menyambut obor paskah nasional. Ini adalah penciptaan rekor baru. Karena sebelumnya belum pernah tercipta rekor yang menari dengan jajar dan saling berhadapan dengan jarak mencapai 4,2 Km" terang Yusuf.

Yusuf menjelaskan, kriteria penilaian MURI berdasarkan tiga hal, yakni sesuatu yang pertama terjadi, unik dan langka. "Jadi sepanjang itu menjadi paling, tingkatnya superlatif, itu akan tercatat sebagai rekor," pungkas Yusuf Ngadri. 

Oleh: Junjungan Marpaung
close